im dying of the pain u know
if i cant see i feel like i could die i cant breathe
please help to get out of this hellish place
please say that everything were a lie
i dont want you to leave dont leave me
dont say to me that this is the end
even if its only a day i cant live without u
i want u back want u back into my life
about my life
tentang perjalanan hidup ku, apa yang aku tau, apa yang aku alami, akan ku tuang kan pada blog ini. aku akan share semua pengetahuan dan pengalaman kepada semua yang mengunjungi blog ini
Kamis, 01 September 2011
Secret Garden Epi 19
Secret Garden episode 19
Joo Won tanya apa mereka berciuman. Ra Im menarik punggungnya ke belakang dan balik tanya, menurutmu?
Aku tanya duluan, kata Joo Won.
Lalu Ra Im mulai : Kim soo han mu...hehehe..
Joo won berdiri dan terlihat bingung, apa yang kau lakukan? Ra Im berkata ia melindungi Joo Won seperti Joo Won sudah melindunginya. Sampai Joo Won ingatan-nya pulih.
Joo won tidak percaya. Aku melindungimu? Aku? Aku pria usia 34th yang sehat? hahaha (Maksud JW, kalau secara pikiran ia sehat, maka JW ngga mungkin suka dengan Ra Im bahkan sampai mencium segala haha)
Ra Im : Ya
Joo Won : Tidak mungkin...apa jangan-jangan (alasan-nya) itu karena kau tidak menarik? (Alasan kenapa JW menahan diri)
Ra Im mulai marah, kau mau mati ya? Kau hampir mati, jadi sekarang tidak punya rasa takut?
Joo Won mundur, sepertinya kaget, apa seperti ini kau memperlakukanku?
Ra Im tersenyum dengan sadis, karena kau selalu minta dipukul.
Joo Won semakin mundur dan ketakutan : Jangan menodai 13 th yang hilang dari hidupku.
Ra im berdiri dan sedikit melunak, Aku pergi.
Ra Im minta agar Joo Won tidak memerintah-nya untuk datang. Jika Joo won mau ketemu, langsung datang saja.
Joo Won menghentikan Ra Im. "Tunggu. Daripada resiko, aku ingin kau berkemas dan pindah kesini. Tinggal-lah di sisiku. Tapi, jika aku tidak menemukan alasan mengapa aku mencintaimu, kau harus pergi saat kuminta kau pergi."
Ra Im diam saja.
Joo Won : Kau tidak mau?
Ra Im : Bukan, apa aku harus tinggal di sisimu seolah-olah aku ini tidak ada lalu lenyap seperti gelembung? Seperti Little Mermaid?
Joo Won sedikit mengerutkan kening. Ra Im berkata, katakan saja, dia akan melakukan semua yang diinginkan Joo won.
Joo Won masih bingung, kau tahu apa itu artinya?
Ra Im tahu. Ia minta Joo won memikirkan-nya dan memberi kabar. Ra Im tersenyum dan membuka pintu lalu jalan ke luar.
Joo Won memandang Ra Im jalan dengan bingung, lalu mendadak Ra Im berbalik dan melambai padanya dengan tersenyum manis.
Joo won berkata sendiri : Ada apa dengan wanita itu? Mengapa ia tersenyum dengan begitu cantik?
Ra Im menghentikan lambaian-nya tapi tetap senyum dengan manis dan jalan pergi. Joo won ragu-ragu sejenak, lalu segera lari menyusul Ra Im. Berhenti sebentar. Kau mau kemana? Aku akan mengantarmu!
Saat Ra Im mendengar langkah Joo won mendekat, ia tiba-tiba berbalik dan berdiri berhadapan dengan Joo Won, Kenapa kau lama sekali?
Joo won bengong, Apa?
Ra Im : Apa kau tidak tahu betapa pelannya aku jalan dari sana ke sini? Ra Im senyum manis, dan melanjutkan : dengan pemandangan punggung yang indah.
Joo Won masih terpana, Ra Im melanjutkan, Kau seharusnya bergegas menghentikanku. Mengapa kau lama sekali mengambil keputusan?
Ra Im : Aku punya pertemuan penting hari ini. Karena kecelakaan itu, aku harus berhenti syuting, tapi kupikir aku akan mendapat kesempatan lain. Aku buru-buru, jadi berikan aku kuncinya, aku yang menyetir.
Joo won tidak percaya, Ra Im tersenyum geli.
Ra Im menemui Jong Soo di sekolah aksi, Joo Won berdiri bersandar di belakang mereka dan ikut mendengarkan.
Jong Soo berkata kalau Sutradara Dark Blood menelepon dan mereka berkata pergi ke HK untuk casting lagi.
Jung Hwan berkata mereka lega karena Ra Im sembuh tapi produser Dark Blood meragukan kondisi tubuh Ra Im.
Ra Im berkata ia mengerti, katakan pada mereka aku akan segera pulih dan akan menemui mereka lagi (suatu hari).
Jong soo mengerti dan minta Ra im istirahat sambil memulihkan kondisinya. Ra Im berkata ia sudah puas bisa casting, lalu ia pergi ke kamar mandi.
Ra Im jalan melewati Joo won. Jong soo mendekati Joo won.
Jong Soo : Kudengar kau kehilangan ingatan.
Joo Won : Apa kita dekat sampai kau tahu masalah seperti itu?
Jong Soo : Kau mau dipukul lagi?
Joo Won kaget : Lagi? Apa maksudmu kau sudah pernah memukulku? Aku punya pengacara!
Jong Soo berkata dengan lebih serius, Jangan pernah kau lupakan Ra Im. Karena kau adalah pria yang mengorbankan nyawamu demi dia. Jong Soo jalan pergi.
Joo Won tidak percaya, Apa? Nyawaku? untuk wanita berkaki pendek itu? Apa dia berkata aku mempertaruhkan nyawaku?
Ra Im duduk di bawah lokernya dan mengingat bagaimana ia mendapatkan peran di Dark Blood, lalu bersiap syuting film itu.
Joo Won datang mendekat dan berdiri sambil bersandar di meja depan Ra Im, itu pasti film yang penting.
Ra Im : Itu adalah keajaiban yang kau buat untuk-ku.
Joo Won : Aku?
Ra Im berkata ia benar2 sangat ingin melakukannya dengan baik..lalu memandang Joo Won dan berkata : Aku minta maaf.
Joo won langsung mengangguk, baik. Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi, tapi jika kau melakukan sesuatu yang kau sesali, maka lain kali kau harus membayarnya kembali padaku. Aku ini setajam pisau jika sudah bicara tentang perjanjian.
Ra Im jadi tertawa.
Joo won tiba-tiba tanya : Tapi, kenapa kau menyimpan sabun dalam stoking?
Ra im tanpa sadar menjawab : Itu karena aku tidak mau membuang sisa sabun, jadi aku mengumpulkan...
Lalu sadar...Joo Won belum pernah melihat lokernya saat kehilangan ingatan dan Ra Im langsung berdiri, Apa?
Joo Won : Lokermu...
Joo Won juga tiba-tiba sadar. Bagaimana aku tahu itu? Apa aku sudah melihat lokermu sebelumnya?
Ra Im mengangguk, Ya saat tubuh kita tertukar.
Joo Won : Saat apa yang tertukar?
Ra Im hanya berkata ia akan menjelaskannya nanti saja. Ra Im mulai semangat, mungkin ingatanmu mulai pulih.
Ra im tanya apa ada lagi yang diingat Joo Won.
Joo Won memberikan ekspresi mengingat dengan serius lalu ia berkata : Kau mengenakan baju dalam seksi dan menggodaku...
Ra Im marah dan menendang Joo Won. Joo Won teriak dan meringis kesakitan.
Seul ke rumah Oska dan bertemu Tae Sun. Seul heran bukankah Tae Sun katanya akan meninggalkan Korea?
Tae Sun berkata itu karena Oska menahan-nya. Seul menyindirnya, jadi kau membiarkan dirimu ditahan?
Tae Sun membalas, itu karena mata Oska terlihat sangat putus asa. Seul dengan sinis berkata wow..romantis sekali..hahaha jadi ini ceritanya saingan dan rebutan Oska?
Sekarang bayangkan mereka di padang salju dengan pedang terhunus ...(ini 2 ep terakhir, aku mau senang2 hehe)
Tae Sun menyerang : Ahjumma..berapa usiamu?
Seul : Apa kau mau menyombong kalau kau lebih muda dariku?
Oska datang...
Ada Apa? apa kalian bertengkar? Mengapa kalian bertengkar? Lalu Oska menasihati, kalian seharusnya berteman.
Seul ke Oska : Dia tidak tinggal disini selamanya, kan?
Oska tidak tahu sikon dan menjawab, disini banyak kamar, kenapa tidak? Jika aku menempatkannya di lain tempat, dia mungkin akan melarikan diri lagi.
Seul kesal, Apa yang akan kau lakukan jika aku melarikan diri? Aku pergi. Seul bergegas pergi.
Oska bingung, kau mau kemana? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Oska ingin mengejar Seul tapi Tae Sun mengatakan sesuatu.
Tae sun : Kita akan rekaman dalam 10 menit, jika lewat 10 menit (saja), aku akan mengemasi tasku.
Oska mengeluh, kenapa kau seperti ini juga, apa kalian berdua kerja sama untuk mengerjaiku?
Oska menyeret Seul ke ruangan lain, kita harus bicara dalam 10 menit..dalam 10 menit.
Seul : Aku ingin tanya, apa jangan2 ..Tae Sun menyukai pria?
Oska heran bagaimana Seul tahu. Seul marah, kau tahu itu dan membiarkan-nya tinggal di sini? sekarang aku bahkan akan bersaing dengan pria?
Oska : Bukan seperti itu, dia sangat membenciku!
Seul marah, Oska sangat lamban, itulah mengapa ia menyakiti orang. Oska justru bercanda. Seul tidak senang. Oska minta Seul sedikit lunak padanya, ia sudah pusing karena Joo won, dia masih 21 th.
Seul tidak mengerti dan minta Oska segera mengatakan apa keinginan-nya.
Oska berkata ia akan mengadakan konser yang ia batalkan waktu itu, meluncurkan album ke-7nya dan mengadakan Tour Asia lagi. Dan Oska berharap bantuan Seul.
Tiba-tiba Joo Won muncul, ia langsung tanya pada Oska, kau sedang apa? Apa kau sibuk?
Oska : Apa yang kau inginkan? Katakan dalam 5 menit.
Joo Won tidak mengenali Seul, siapa dia? mengapa kau menyembunyikan wanita secantik ini di tempat jelek ini?
Joo Won dengan manis dan sopan kenalan, Apa kabar, aku Kim Joo Won.
Seul tampak terpesona dengan Joo won muda, ia menjawab sambil senyum, Kau pasti tidak mengingatku.
Joo Won senang, kita saling kenal?
Oska tidak senang, kenapa kau senang sekali?
Joo Won masih senyum-senyum, dia cantik (dan juga tipe ideal JW muda hahaha..ingat..36-24-34?) Maaf, tapi sedekat apa kita?
Oska marah : Ya! dia bukan milikmu. Dia milik-ku!
Joo Won tidak percaya dan kelihatan kecewa, benarkah? benarkah?
Seul tersenyum manis. Oska berkata pada Joo Won, ibumu disini.
Joo Won : Benarkah? Lalu jalan sambil berkata aku akan kembali.
Oska teriak, lebih baik jangan kembali, dan pura2 mengancam Joo Won.
Seul tersenyum memandang Joo won yang menjauh, Kami seharusnya bertemu saat dia masih 21th.
Oska teriak : Ya!
Joo won mendatangi ibunya dan ia menyapa ibunya dengan riang, Ibu! Lalu ia lompat ke pinggir tangga.
Ibu Joo won tanya keadaan Joo won dan minta Joo Won turun dari tepi tangga. Turunlah karena itu berbahaya.
Joo won turun dan tanya, Ibu, Apa kau tahu? aku punya pacar, seorang stuntwoman.
Ibunya kaget sebentar, lalu mengubah raut mukanya dan tersenyum, aku juga tahu.
Joo Won heran, ibu juga mengetahuinya? Tidak seperti gadis lainnya, ia tidak menarik.
Ibu Joo won terlihat senang, itu benar, kukira ia juga tidak menarik.
Joo won bisa merasakan kalau ibunya tidak menyukai Ra Im. Ibunya tanya jika ia tidak suka apa Joo won akan berhenti menemui wanita itu.
Joo won berkata : Ahhhhh..lalu menggeleng, tidak. Aku menyukainya. (Lucu banget lihat ekspresi HB disini, asli, lucu.)
Ibu Joo won tidak marah-marah atau menunjukkan ekspresi benci, ia hanya berkata akan pergi sekarang. Lalu Joo won tanya mengenai pemadam kebakaran yang menyelamatkannya di lift, Apa yang terjadi dengannya? Dia tidak terluka? Jika aku berterima kasih setelah bertahun2 ini, apa itu tidak sedikit aneh?
Ibu Joo Won agak kaget tapi ia menguasai diri lagi dan berkata dengan senyum, tentu saja. Bagimu itu seperti kemarin tapi baginya itu sudah 13 th lalu.
Ibunya berbohong dan berkata akan mengurusnya, kau tidak perlu khawatir mengenai itu.
Joo Won tanya apa ibunya tahu nama dan no telpnya.
Ibu Joo Won berkata ia akan cari tahu dan mengatakan pada Joo Won.
Joo won : Baiklah. Aku mau keluar, aku akan bicara dengan ibu besok. Lalu pergi.
Wajah Ibu Joo won berubah.
Ah Young kaget saat Ra im menceritakan mimpinya, semua yang dikatakan Ah young terjadi. Ra Im merasa Ah young berbakat jadi peramal.
Ah Young justru cemas, ia punya mimpi yang lain lagi.
Ra Im tanya apa itu?
Ah young : Ada pintu besar, tinggi, bercat hitam dan tiga anak mengenakan baju putih dan menangis. Benar2 sedih. Tapi disamping, Presiden menutup mulutnya dengan menangis dan kau teriak. Lalu aku bangun dan merasa tidak enak.
Ada ketukan, ternyata Asisten Kim. Ah young bergegas membukanya dan keduanya berpegangan tangan sambil menari-nari dengan mesra.
Tunggu kata Kim, lalu menoleh ke Ra Im. Presiden berkata untuk membawamu (kaya barang).
Ra Im mengomel, ia seharusnya datang, kenapa selalu memintaku menemuinya. Kemana kali ini?
Scene berpindah ke...permandian air panas haha..
Ra Im, hanya mengenakan celana pendek dan kaus dalam berdiri dengan kesal di tepi kolam air panas. Tuan Kim Joo Won yang mulia ada di dalam kolam memandangnya.
Ra Im : Kau mau mati? kenapa kau memanggilku ke sini?
Joo Won : Untuk apa coba? Aku ingin mengecek bentuk badanmu. (minta dipukul emang anak kecil ini...)
Ra Im mendelik marah dan menggigit bibirnya dengan gemas.
Joo won masih bisa komentar, Tapi bajumu tergolong melawan arus. (Tidak cocok untuk permandian air panas)
Ra Im : Dasar anak kecil, kau sudah lama tidak dipukul, jadi dunia terlihat berwarna indah, heh?
Joo Won berkata ia tidak tahu bagaimana dirinya ketika usia 34th, tapi beginilah cara-nya saat ia 21th bersenang-senang. Joo Won menarik tangan Ra Im untuk masuk ke dalam kolam, Masuk!
Ra Im marah, kau mau mati ya! Apa kau senang2 seperti ini saat usia 21th?
Ya, Joo Won membenarkan.
Ra Im : Dengan siapa? wanita?
Joo Won : Yah, wanita cantik.
Ra Im kaget, apa?
Joo won : Kau benar2 tidak tahu banyak mengenai aku. Apa kita benar-benar pacaran?
Ra Im membalas, Kau sendiri? Apa kau tahu mengenai aku?
Joo Won : Tunggu. Jangan bilang kalau kau punya sejarah berliku-liku dengan pria.
Ra Im pura-pura : Kau pasti tidak tahu. Aku sering bergaul dengan pria.
Joo won tidak senang, apa?
Ra Im cuek : Lokasinya biasanya di atap, mobil, hutan bambu..Karena itu yang disukai pria.
Joo won kaget, apa? Atap? wow..apa itu reaksi yang kauharapkan dariku? Joo Won berkata ia tidak akan bisa dibohongi dua kali.
Ra Im terkejut, ia pikir Joo Won mulai ingat, dan tiba2 memeluk Joo Won dengan gembira, Kau ingat lagi kan?
Joo Won : Apa? benarkah?
Ra Im senang sekali, ia semakin erat memeluk Joo Won, aku tahu kau akan ingat. Aku tahu..
Joo won mulai jahil, karena sebenarnya ia juga tidak terlalu mengerti apa yang seharusnya ia ingat dan berkata, kalau di posisi seperti ini, ia pikir ia akan mulai mengingat yang lain-nya..
Tangan Joo Won mulai bergerak perlahan ke bawah...
Ra Im juga merasakannya dan ia sebal sekali, Tanganmu! kembali ke posisi semula.
Joo Won masih tidak mendengar, ia tersenyum, Aku mulai mengingat...
Ra Im membebaskan diri dari Joo Won, menelikung tangan Joo Won dan menekan Joo Won di pinggir kolam. Joo Won teriak kesakitan, lepaskan!
Ra Im berkata dengan manis : Kita melakukan ini setiap dua hari sekali. Kau ingat kan? Kembali ke Seoul, tangan kanan. Kau akan tetap disini, tangan kiri.
Joo Won teriak, bagaimana aku bisa mengangkat tanganku? apa aku bisa menggunakan kaki kiriku? Ahhh..
Ra Im membuat Joo Won mengantarnya pulang. Joo won bingung melihat daerah rumah Ra Im.
Ra Im : Itu rumahku
Joo Won kaget, ia melihat apartemen kumuh dengan lakban hijau di pintu, tembok retak, cat yang mengelupas, sarang laba-laba : Itu??
Ra Im membenarkan. Joo Won masih tidak percaya, dimana?
Ra Im dengan jelas mengatakan lantai kedua dengan lakban disana. Dan ia geli melihat ekspresi Joo Won, kau ini konsisten juga. Karena Joo Won menunjukkan ekspresi yang sama seperti saat tahu pertama kali.
Joo Won mengiyakan. Lalu tanya apa Ra Im punya no ponselnya. Punya, kenapa? tanya Ra Im.
Joo Won : Hapus saja.
Lalu ia pergi. Syok.
Oska mendengarkan lagu dari mp-3 player milik Tae Sung dan Tae Sung memandangnya dengan senyum di wajahnya (Tae sun ini mirip2 Jae Chou ya)
Oska senang dengan liriknya, ia senang sekali dan mengacak-acak rambut Tae Sun karena gembira.
Tae sun menyingkirkan tangan Oska (malu dia haha), jangan lakukan itu, ia sekarang adalah produser.
Oska mana mau mendengar, ia tetap menarik Tae Sun dan mengacak-acak kepala Tae Sun.
Tae Sun teriak dan mendorong Oska, ia mengancam tidak akan memberikan lagu itu untuk Oska.
Oska menghentikannya, karena setelah tanda tangan kontrak, ancaman-ancaman seperti itu sudah tidak berlaku lagi. Oska juga sedang memikirkan panggilan apa yang pas untuk dirinya, Kak Oska, Kak Choi Woo young, dll, dsb..
Joo Won tiba-tiba datang dengan training biru bling2nya. Ia melihat Tae Sun dan tanya siapa dia? Oska berkata pada Tae sun kalau Joo Won adalah sepupunya.
Oska sudah bosan melihat training bling2 itu, kau memakai itu lagi?
Joo Won ingin minta pendapat Tae Sun mengenai training bling2 itu dan Tae sun dengan sinis berkata : Kau tidak hidup sendirian di dunia ini, jadi mengapa kau menyakiti mata orang lain?
Joo Won tidak terima, siapa orang ini? Oska berkata kalau Tae sun adalah produser album terbarunya. Joo Won tidak percaya, apa yang terjadi pada industri musik? Dan berkata pada Tae sun, jika jaket ini menyakiti matamu, maka kau punya masalah penglihatan.
Tae Sun : Kau tidak bisa debat mengenai fashion dengan mantan model seperti aku.
Joo Won : Apa aku seperti seseorang yang berdebat? Aku bahkan punya dept store.
Oska melerai keduanya. Joo won lalu tanya, wanita seperti apa Gil Ra Im itu? Oska berkata kalau Ra Im adalah fans-nya.
Joo Won : Itu cukup. Jadi meskipun ingatanku kembali, wanita itu tidak akan bisa (menjadi pacarnya). Joo Won pergi.
Oska teriak : Ya! Apa maksudnya?
Ibu Oska bertemu dengan Yoon Seul di cafe. Seul menawarkan teh. Ibu Oska berkata ada banyak teh di rumah.
Ibu Oska berkata jika Seul memberi alasan kalau tidak tahu bahwa Joo Won adalah sepupu Oska, ia tidak bisa menerima alasan seperti itu. Kau kencan buta dengan Joo Won tapi ingin menikah dengan Woo Young?
Oska datang, maksud hati ingin melerai dua wanita yang ia cintai dengan berkata kalau ia sedang berusaha membuat Seul menyukainya, tapi justru kena pukul. Ibu Oska memukul kepala Oska dengan tasnya! sabar...
Ibu Oska marah2, kau idiot! Oska kesakitan, kenapa kau memukulku? Aku sudah menyukai wanita ini lama sekali!
Ibu Oska kesal karena Oska dan Seul pura2 tidak kenal waktu itu, lalu kenapa Seul pura-pura menyukai JooWon?
Oska berkata semua ini salahnya, jangan menyalahkan Seul. Ibunya ingin memukulnya lagi.
Tapi..tangan Yoon Seul secepat kilat menahan tas ibu Oska.
Seul berkata dengan manis : Daripada melakukan ini disini, Ibu, ayo kita keluar dan pergi minum.
Ibu Oska terpana : Apa?
Tarra...
Mereka ke klub elit, duduk bertiga di ruangan pribadi (seperti ruang karaoke elit). Oska duduk di tengah dan kedua wanita duduk berhadapan. Mau tanding minum ceritanya.
Oska bergantian menuang minuman ke ibunya lalu ke Seul.
Ibu Oska tanya : Bukankah anakku lebih baik dari Jang Dong Gun? (JDG lagi..haha..)
Seul menjawab kalau Oska bukan Jang Dong Gun. Ibu Oska tidak terima, tapi Seul berkata kalau JDG punya banyak fans ibu.
Ibu Oska : Kau tidak seperti gadis lainnya.
Seul : Jika aku seperti gadis-gadis itu, bagaimana aku bisa kencan dengan kak Woo Young?
Ibu Oska dan Seul masih saling berdebat siapa yang paling susah menghadapi Oska, yang satu sudah susah payah membesarkan. Yang lainnya sudah susah menahan sakit hati sejak usia 21th. Tidak ada yang mengalah. Oska tegang.
Sampai tiba-tiba, Ibu Oska mengeluarkan pelembab berbentuk sprai dan menyemprotkan beberapa kali ke arah muka, sambil mengeluh, aku berhenti minum karena kulitku jadi semakin kering. Apa yang harus kulakukan?
Seul seperti disengat listrik, oh! Kau punya selera yang sama denganku! Lalu ia mengeluarkan pelembab dalam bentuk spray yang sama. Seul menyemprotkan pelembab itu ke udara dan berkata aku juga selalu berjuang melawan kulit yang kering!
Ibu Oska langsung melunak, oh..kau juga menggunakan (merk) yang sama dengan milikku..
Bisa dipastikan keduanya langsung jadi sohib.
Oska mengeluh : Ini membuatku gila..Apa kalian akan terus minum?
Ibu Oska dan Seul justru berkata pada Oska : Kau belum pergi juga? Jika bosan, nyanyikan sesuatu.
Oska lalu menelepon seseorang.
Setelah itu Oska bertemu dengan managernya lalu ia tanya di telp siapa yang lebih mabuk? Ternyata asisten Oska mengawasi kedua wanita itu dan membayarkan tagihan mereka. Pakai kartu kredit Oska. Oska ngamuk2 haha ..
Apalagi ketika mendengar kalau keduanya sekarang sedang mencari lokasi lain untuk minum. Oska marah dan minta asisten-nya memasukkan keduanya di satu mobil dan bawa pulang.
Oska ternyata dipilih sebagai perwakilan dari kampanye anti merokok. Oska senang sekali, karena sekarang sepertinya publik sudah memaafkannya dan ia akan bisa laku lagi.
Oska menghadiri upacara penghargaan, dan ia terlihat bagus.
Manager dan asistennya tersenyum bangga, pers mulai mengerumuni Oska dan Oska juga bernyanyi dengan anak-anak. Karir Oska dipastikan pulih dan semakin cemerlang.
Nyanyian asap rokok Oska ini menarik dan aku suka liriknya :
Tidak, la la la
Asap Rokok
Asap rokok yang menutupi dunia
Tidak, la la la
Teriakkan dengan keras
Mohon hentikan!
Satu, perokok pasif (membuat yang tidak merokok jadi perokok pasif)
Dua, nafasnya benar2 bau
Tiga, perutmu akan sangat sakit
Empat, susah bernafas. dst..kembali ke awal.
Ra Im sedang latihan lompat tali. Jung Hwan minta Ra Im jangan terlalu keras berlatih, itu bisa mengganggu kesehatan Ra Im.
Jung Hwan menawarkan diri untuk membuat sup rumput laut.
Ra Im : Apa aku ini habis melahirkan atau apa? (Menurut mereka, wanita yang habis melahirkan paling bagus makan sup rumput laut, iya sih kan kaya serat, tapi aku ngga suka sup rumput laut, seleranya beda..)
Jung Hwan tetap ingin membuatkan sup rumput laut dan Ra Im kesal, ia ingin menangkap Jung Hwan.
Oska muncul dan itu membuat Ra Im berhenti lalu tersenyum senang, Jung Hwan tidak melihat Oska, ia justru menabrak Oska.
Oska bicara berdua dengan Ra Im, ia ingin tahu seperti apa Joo won 21 th itu, apa Ra Im sering bertemu dengannya?
Ra Im mengeluh, Joo Won usia 21 th sangat bersemangat dan juga cenderung porno. Dia lucu. Oska kaget, aku pikir kau tidak seperti itu. Kau suka pria seperti itu? Oska mengeluh, ia masih saja tidak mengerti wanita.
Ra Im berkata kalau Joo Won mulai ingat sedikit demi sedikit. Oska cemas, jangan2 Joo Won akan meminta kembali jam dan sepatunya, apa sebaiknya aku jual saja dulu sebelum ia ingat?
Oska mengantar Ra Im pulang. Oska berkata sudah lama ia tidak melakukan ini. Apa mereka bisa terus mengadakan jumpa fans seperti ini.
Ra Im menggodanya, oppa seperti apa ini yang sangat menginginkan fansnya? Jangan2 popularitasmu sedang menurun.
Sebaliknya, kata Oska, aku sudah pulih sebagai bintang Hallyu.
Tiba-tiba...Benar2 pemandangan yang menarik. Kim Joo Won ada di sana, berdiri sambil mengamati keduanya.
Ra Im berkata pada Oska, ia pelan2 mengingat semuanya, iya kan?
Joo won mulai cemburu pada Oska.
Ra Im tidak peduli dan justru menggandeng lengan Oska dan mengundang Oska minum teh. Oska setuju, mereka masuk ke dalam.
Sebenarnya ini trik Ra Im agar Joo Won mengikuti mereka ke dalam rumah, siapa tahu ini memicu ingatan Joo Won.
Joo Won mengejar keduanya dan ikut turun menuju apartemen Ra Im.
Sekretaris Kang ternyata melihat semuanya, ia mengeluh, kenapa aku harus menangkap basah ini lalu lapor ke Ibu Joo won.
Joo Won jalan masuk ke apartemen Ra Im yang kecil, ia bingung melihat semuanya. Ra Im dan Oska duduk di bawah dan tidak menghiraukan Joo Won.
Ra Im menyajikan kopi pada Oska. Joo won melihat poster Oska, apa itu? kau bilang kau pacaran denganku, kenapa punya gambar kakak?
Joo Won : Apa kalian berdua kencan?
Tidak ada jawaban.
Oska menanggapi : Bagaimana jika iya?
Ups..wrong answer Oska...this is 21 yo Kim Joo Won :)
Joo Won justu senang : Maka aku akan memilih Seul..36-24-34..aku sangat menyukainya hahaha...
Oska dan Ra Im sama-sama teriak. Oska berdiri dan berusaha menendang Joo Won (main-main tentu saja)
Ra Im bersorak-sorai, oppaku hebat!
Joo Won : oppaku? benar kan? kalian kencan..
Lalu ada telp masuk ke ponsel Joo Won. Dari ibu Joo Won.
Ibu Joo Won : Aku tidak bisa mengatakannya padamu karena kupikir ini akan sulit bagimu. Sebenarnya..dia meninggal dunia.
Joo Won terkejut, kenapa? Apa karena aku?
Ibu Joo Won : Dengarkan semuanya, namanya Gil Ik Sun. Dia punya seorang putri. Namanya Gil Ra Im, dia seharusnya ada di depanmu.
Joo Won berubah raut mukanya dan Oska heran, ada apa? siapa itu?
Ibu Joo Won : Kau akan tahu saat ingatanmu pulih tapi dia (RI) mendekatimu karena kematian ayahnya. Demi mengikatmu, dia menggunakan kematian ayahnya dan membuatmu merasa bersalah. Aku ingin kau membuat keputusan yang benar sekarang, Kim Joo Won.
Joo Won menutup telp dan minta Oska keluar dulu, ada yang harus ia bicarakan dengan Ra Im.
Joo Won tanya apa Ayah Ra Im seorang pemadam kebakaran? Ra Im : Kau ingat?
Joo Won : Dan dia meninggal dunia? Ra Im : Ya
Joo Won : Apa dia ada hubungan dengan kecelakaan lift yang kualami? Ra Im : Bagaimana kau tahu? Apa tadi itu adalah ibumu?
Joo Won langsung pergi. Ra Im teriak, tunggu! dengarkan aku! Joo Won tidak mau.
Joo Won pulang. Ia menemukan uang 45 ribu Won di dekat tempat tidurnya, dan heran. Joo Won tanya pada staf, kenapa ada uang di dekat tempat tidurnya dan tidak dibereskan.
Staf : Uang 45 ribu Won itu? Itu sangat berharga bagi anda.
Joo Won kaget, apa? maksudmu aku menyimpan 45 ribu won itu? (Bagi Joo Won itu recehan...sekitar 450 ribu rp.)
Staf : Bukan, tapi itu benar2 berharga bagi anda. Ada beberapa barang yang juga berharga bagi anda.
Lalu Joo Won duduk menghadapi barang2 yang memiliki nilai berharga baginya saat usia 34th, seperti baju2 wanita, kotak berisi barang2 dari apartemen Ra Im waktu itu, keranjang jeruk (apa ngga busuk ya..eh tp ini musim salju, jadi mungkin kaya freezer...brr), vacuum cleaner yang masih di kotaknya,
Joo Won memandang semuanya dengan bingung, bagaimana mungkin barang2 itu berharga baginya? Lalu Joo Won telp Sekretaris Kim yang sedang di cafe bersama Ah young.
Joo won tanya bagaimana ia bisa punya vacuum cleaner dan keranjang penuh jeruk, dan kenapa semua berharga baginya.
Kim mengeluh, bagaimana ia bisa tahu?
Joo Won kesal, kau pasti dipekerjakan karena koneksi. Kim kesal, tidak muda, tidak tua, dia masih saja menggangguku.
Ah Young tanya kondisi Joo Won dan Kim menyombong kalau ia yang melakukan hampir semua pekerjaan di dept store.
Lalu Ah Young minum capuccinonya, dan ada foam di bagian atas bibirnya.
Kim : Apa kau juga melakukan itu di depan pria lain?
Ah young kaget, apa? lalu ia akan menghapusnya.
Kim mencegahnya dan berkata ia yang akan melakukannya dan mencium Ah young untuk menghapus foam itu.
Ah young kaget, ia menarik diri dan ...menyiram air ke wajah Kim! Aku tidak pernah memberimu ijin!
Kim mewek-mewek : Dalam drama..mereka tidak pernah minta ijin atau apa..
Hahaha...namanya juga drama..
Oska menelepon Seul dan memintanya keluar, ia ada di depan kantornya. Ini daerah Apgujeong. Oska membawa dua cup kopi.
Oska mengajak Seul jalan-jalan karena cuacanya bagus. Oska memberikan kopi pada Seul dan menggandeng tangan kiri Seul.
Seul panik, apa yang kau lakukan. Orang2 melihat kita.
Oska berkata ia sengaja. Kalau jalan seperti ini dengan dikerumuni orang, seperti pengambilan gambar, Seul berkata itu karena ia seperti Miss Korea.
Orang-orang mengikuti mereka, sampai ke daerah Myeongdong. Seul mulai gelisah dan minta Oska mengenakan kaca mata hitam atau apalah.
Beberapa gadis tanya siapa wanita di samping Oska. Oska berkata kalau mereka sedang kencan. Bahkan mengatakan nama Seul dan mereka akan kencan.
Oska : Semua melakukan ini dan aku juga ingin melakukannya. Kencan dan jalan-jalan, kau duduk di sampingku dalam mobil, mengantarmu pulang, aku akan melakukan semuanya itu. Saat aku keluar untuk syuting acara musik, aku akan teriak 'Seul aku mencintaimu' dan hal seperti itu, meskipun kau mencegahku, aku akan tetap melakukannya.
Beberapa fans marah-marah, oppa kenapa kau menghianati kami?
Oska : Apakah oppa ini seorang idol? Oppa sudah 36 th, tinggalkan oppa sendiri agar ia bisa kencan, dan kapan aku tidak bersama wanita?
Fans : Tapi itu beda, kencan diam-diam dan terbuka adalah berbeda! Bagaimana kau bisa melakukan ini? Apa yang dilakukan managermu? Apa dia gila?
Oska : Pergilah pada 2PM. Bagaimana dengan Beast? mereka keren..
Oska memberikan kopinya pada gadis itu dan menggandeng Seul pergi.
Haha..jadi intinya benar2 kasihan jadi seleb idola di Korea, mana bisa pacaran...kasihan.
Joo Won berdiri di depan jendela perpustakaan, Joo Won masih tidak bisa menghilangkan kata-kata ibunya mengenai Ra Im. Ra im ingin memanfaatkan Joo Won.
Joo Won menghela nafas dan jalan ke rak buku. Ia menemukan kertas Little Mermaid yang terlipat.
Joo won membukanya dan membacanya. Akhir cerita Little Mermaid ini beda, karena ditulis oleh Joo won sendiri.
Tepat saat Little Mermaid hampir menghilang,
Sang Pangeran ingin tahu kebenaran-nya, jadi dia tanya pada sang putri, "apa ini yang terbaik darimu, apa kau yakin?" Lalu memutuskan pertunangan.
Pangeran mengejar Little Mermaid tapi dia (LM) sudah menemukan mesin cuci gelembung udara dan menjadi seorang chaebol (haha..)
Sementara itu sang Pangeran jadi bangkrut karena investasinya yang sembarangan.
Dan sang Pangeran menjadi 'Sekretaris Kim' untuk Little Mermaid dalam waktu yang sangat lama, mereka benar2 hidup lama, lama, lama sekali.
Joo won : Apa ini? Pria gila seperti apa yang melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini.
Ia ingin mengembalikan kertas itu lagi saat Joo Won menyadari sesuatu, Tapi...ini tulisan tanganku, Apa ini?
Joo won ingat kata-kata Ra im, Sebaliknya, apa aku tinggal saja di sisimu seperti aku tidak ada lalu menghilang seperti gelembung? Seperti Little Mermaid.
Joo Won : Little Mermaid?
Dua kata itu memicu sesuatu dalam memorinya dan membuka kunci pintu memori yang tersimpan belasan tahun lamanya, termasuk ingatan yang sudah lama terlupakan. Joo won ingat semua kata-kata yang ia katakan pada Ra Im, yang membuatnya ditampar, lalu ia ingat semuanya.
Semuanya, mulai dari yang paling baru, vas pecah, kursi dimana ia menangis tidak terkendali saat menulis surat untuk Ra Im, Joo Won melihat kursi yang kosong itu, lalu bergegas lari keluar...ke tempat Ra Im.
Joo won lari bagaikan gila melintasi padang salju..wow..I just realized I hold my breath...wow..
Joo Won ingat semuanya, dan ingatan itu disajikan dalam adegan yang bergantian dengan cepat, ciuman di pesta, kejadian sit up..semuanya
Joo Won memacu mobilnya dengan kencang, semua ingatan muncul satu persatu, lebih cepat dari mobilnya.
Tiba-tiba ingatan 13 th lalu juga muncul, ada di upacara pemakaman seorang pemadam kebakaran, ia mendekat dan melihat seorang anak perempuan dengan seragam SMU menangis sedih dan temannya mencoba menghiburnya, gadis itu terus memanggil ayah..ayah..
Joo Won menepi dengan mendadak. Itu Ra Im. Gadis itu adalah Ra Im...
Mata Joo Won berkaca-kaca, ia menangis tanpa suara.
Lalu menelepon Ra Im, Kau dimana? Gil Ra Im. Dimana kau sekarang?
Joo Won langsung ke rumah Ra Im. Ini adalah pertemuan pertama bagi Joo Won usia 34 th setelah badai itu, bisa dibayangkan sebenarnya bagaimana perasaan Joo Won.
Ra im membuka pintu dan heran, ada apa? Apa yang terjadi?
Joo Won tersenyum, menarik tangan Ra Im masuk ke dalam dan menutup pintu. Ra Im tambah bingung, Ada apa? Jika kau salah paham tentang ayahku, aku akan menjelaskan semuanya.
Joo won hanya memandang Ra Im dengan lembut dan senyum, Ra Im mulai menjelaskan, sebenarnya, ayahku..
Tiba-tiba Joo Won memeluk Ra Im. Ra im bingung, ini bukan karena ayahku? Jika tidak mengapa kau kesini?
Joo Won menghela nafas, Aku datang untuk melakukan ini.
Mata Ra Im melebar, Apa kau sudah ingat? Kau ingat semuanya?
Joo Won nyengir, Tidak.
Ra Im melepaskan pelukan Joo Won, ia kecewa, Kau tidak ingat? Tapi tadi katamu...
Joo Won : Aku memutuskan untuk melakukan kencan buta. (dia emang jahil haha...)
Ra Im : Apa? apa? kenapa kau mau kencan buta? dengar, kau benar2 menyukaiku.
Joo Won pura-pura cuek, aku tidak tahu. Semakin kau berkeras, aku semakin tidak mempercayainya. Jika cinta adalah sesuatu yang bisa dipaksakan, semua puisi cinta di dunia adalah palsu.
Aku terus memikirkan-nya dan kau tetap bukan tipeku, Apa masuk akal aku bisa menyukai seseorang seperti dirimu?
Ra Im sudah hampir menangis, Kim Joo Won.
Joo Won hampir membuka sandiwaranya karena terlalu banyak senyum haha...
Joo Won : Apa sebenarnya yang sudah kau lakukan padaku? Seseorang tanpa latar belakang keluarga, pendidikan, atau penampilan, dan kau berani sekali membuatku terus menempel padamu?
Gil Ra Im, berapa lama lagi kau akan sebodoh ini? sejak tahun lalu? Kau seharusnya mengerti sekarang.
Ra Im mengerti, ini mirip kata-kata Joo Won waktu sit up itu, tapi Ra Im ragu-ragu
Joo Won : Lalu untuk apa aku datang ke sini malam-malam begini? Karena aku merindukanmu, karena aku ingat semuanya.
Ra Im syok, ia senang, dan terlalu senang, sampai akhirnya hanya bisa menangis. Joo Won jadi panik, maaf..maaf. Aku ingin membuatnya lebih manis, aku tadi menggodamu.
Ra Im memukul pelan dada Joo Won beberapa kali dengan kedua tangan-nya, dasar jahat. Mati kau, aku akan membunuhmu.
Joo Won menangkap kedua tangan Ra im, ahhh..hentikan, sakit. Tunggu sebentar, masih ada yang penting yang harus kusampaikan.
Ra Im masih menangis, apa? apa, dasar brengsek, apa?
Joo Won mencium dahi Ra Im, Aku mencintaimu. Itu dari aku.
Ra Im masih kesal, aku tidak mau, kau brengsek.
Joo Won mencium dahi Ra Im lagi untuk kedua kalinya, Aku benar-benar mencintaimu. Itu dari ayahmu.
Ra im : Aku tidak butuh...lalu ia tertegun, Apa?
Joo won menceritakan apa yang terjadi 13 th lalu.
Flashback, Joo Won terperangkap dalam lift. Aku terjebak dalam lift, kakiku luka jadi aku tidak bisa bergerak. Aku tidak bisa bernafas karena asap.
Aku gemetaran ketakutan, aku kira aku akan mati. Aku tidak bisa melakukan apapun kecuali teriak minta tolong. Sambil berdoa ada yang mendengarku dan datang.
Ada dua pemadam kebakaran, salah satu sepertinya menolong Sekretaris Kim yang teriak Presiden! Pemadam itu berkata pada rekannya, tidak ada orang lain disini, jadi kita keluar!
Tapi pemadam yang lain berkata akan memeriksa sekali lagi. Ia menyuruh rekannya segera keluar.
Rekan-nya pergi, dan ia mulai memeriksa.
Kita tahu dia adalah Ayah Ra Im, terdengar doanya, the fire-fighter's prayer :
Tuhan, berjalanlah bersamaku, meskipun dalam kobaran api terbesar, kumohon berikan aku kekuatan untuk menyelamatkan satu nyawa saja.
Suara Joo Won :
Disaat kupikir aku akan mati, pintu lift terbuka secara ajaib dan seorang pemadam kebakaran mengulurkan tangannya padaku.
Ayah Ra Im : Kau terluka?
Ayah Ra Im melompat turun dan memberikan masker oksigen-nya pada Joo Won yang duduk tidak berdaya. Ini, tarik nafas..
Ayah Ra Im ingin membantu Joo won naik, tapi Joo Won tidak bisa karena kakinya luka. Joo Won jatuh ke lantai lift.
Rantai penahan lift tergoncang dan lift bergetar keras. Membuat pintu tertutup kembali.
Reaksi pertama Ayah Ra Im adalah tanya apa Joo Won tidak apa-apa. Joo Won panik, pintu tertutup, apa yang harus kita lakukan?
Ayah Ra Im menjawab dengan tenang, jangan khawatir. Aku juga harus keluar dari sini. Putriku sedang menungguku. Ini akan terbuka. Ia mencoba membuka pintu lift dengan berbagai cara, tapi tidak berhasil.
Ayah Ra Im mengeluarkan kapak dan memukul pintu lift berkali-kali. Karena susah ia berusaha minta bantuan dari walkie talkienya. Ada satu yang selamat dalam lift.
Ia memberikan walkie talkie itu ke Joo Won. Joo Won berusaha bicara dengan tim, sementara Ayah Ra Im terus memukul pintu lift. Sayang hanya menyala sebentar lalu mati.
Joo Won : Tidak menyala.
Ayah Ra Im : Teruslah mencoba sampai berhasil. Kau pasti belum mencoba dengan maksimal.
Ayah Ra Im terus mengayunkan kapak sambil berdoa, Meskipun aku mungkin akan masuk ke lautan api seperti neraka. Tuhan. Aku masih saja ketakutan dan berdoa untuk hujan. Dan jika aku kehilangan nyawaku atas kehendak-Mu.
Dan Tuhan memberikan mujijat-Nya, pintu lift terbuka!
Ayah Ra Im : Kau lihat bakatku, iya kan? baiklah, kesini. Aku akan mengangkatmu naik ke atas duluan.
Joo won mendekat dengan susah payah. Ayah Ra Im membungkuk dan Joo Won naik ke punggungnya, lalu Ayah Ra Im mengangkatnya ke atas, sambil berkata, jika kau keluar dari sini, aku akan mengenalkanmu dengan Ra Im-ku. Dia cantik sekali, kau akan pingsan (melihatnya).
Joo Won selamat dan berhasil keluar dari lift. Ayah Ra Im melemparkan masker oksigen-nya, ini. pakai ini!
Joo Won mengulurkan tangannya, Cepat! Ia ingin menarik ayah Ra Im keluar, karena rantai lift mulai tidak tahan dan lift akan segera terbanting ke bawah.
Ayah Ra Im minta Joo Won melepaskan tangannya.
Joo Won : Tidak, jangan! tidak!
Ayah Ra Im : Lepaskan. Karena berat badanku, kau mungkin akan jatuh juga. Tetap merunduk dan lari ke kanan! Itu jalan keluarnya!
Joo won : Tidak! aku tidak mau!cepat! bertahanlah!
Ayah Ra Im : Keluar. Keluar dan katakan padanya (RI) kalau aku minta maaf aku tidak bisa pulang ke rumah lebih awal. Kalau aku mencintainya. Kalau Ayah sungguh mencintainya. Katakan padanya.
Joo won menangis : Kumohon bertahanlah! Pegang tanganku! kumohon.
Ayah Ra im lalu mendorong Joo Won dengan keras menjauh dari situ sebelum akhirnya lift itu jatuh ke dasar gedung dengan keras.
Joo Won : Tidak!! tidak! tidak!
Ra im sudah menangis tidak terkendali, saat Joo Won berkata dengan perlahan, itu adalah kata-kata terakhirnya.
Joo Won menangis, aku minta maaf. aku benar-benar minta maaf, karena sangat terlambat menyampaikan pesan ini. Joo Won memeluk Ra Im, aku minta maaf.
Ra Im : Tidak, terima kasih. Meskipun terlambat, paling tidak aku tahu sekarang betapa aku sangat dicintai, jadi aku sangat berterima kasih.
Keduanya berpelukan sambil menangis.
Ke-esokan harinya, Joo Won dan Ra Im mengunjungi rumah abu. Joo Won meletakkan karangan bunga di depan altar Ayah Ra Im.
Joo won meminta maaf : Aku minta maaf karena sangat terlambat mengirim pesan terakhirmu, kata-kata terakhirmu. Maaf karena sangat lama. Aku pergi untuk mengatakan-nya tapi aku tidak bisa. Kumohon maafkan aku. Dan..terima kasih karena menyelamatkanku.
Putrimu tumbuh besar dengan menakjubkan. Kau mungkin berpikir akan sayang sekali jika memberikan seseorang seperti dia pada orang seperti aku, tapi jika kau mengijinkan..aku akan hidup dengan bahagia sepanjang hidupku sebagai pria untuk wanita ini, sebagai pria untuk Gil Ra Im.
Ra Im tersenyum pada Joo Won dan Joo won menggenggam tangan Ra Im. Keduanya berpandangan lama.
Joo won mengantar Ra Im pulang. Joo Won tanya apa kira-kira ayah Ra Im akan menyukainya atau tidak.
Ra Im menggodanya, mana mungkin ada ayah yang rela putrinya pacaran dengan pria yang selalu merendahkan, dan membuat putrinya menangis terus.
Joo Won kaget, ya! lalu apa yang harus kulakukan?
Ra Im berkata tidak ada yang bisa dilakukan, hanya ada satu solusi, yaitu Joo Won harus mencintai Ra Im sampai mati.
Ra Im tanya, apa maksud Joo Won saat berkata kau pergi tapi tidak bisa mengatakan-nya.
Joo Won : Itu antara ayahmu dan aku saja. Kenapa kau ingin tahu?
Ra Im : Tentu saja aku ingin tahu, apa itu?
Joo won : Jika ingin tahu, tanya saja pada ayahmu. Kita harus pergi ke satu tempat besok pagi, pakai baju yang paling cantik dan tunggu aku. Aku akan menjemputmu. Aku pergi.
Ra Im : Besok pagi? Kita akan kemana?
(Ra Im tidak tahu tapi kita semua tahu...hehehe)
Joo Won menemui ibunya. Ibu Joo won tahu dari Ji Hyun kalau Joo Won sudah ingat semuanya. Aku senang kata ibu Joo Won.
Joo Won : Apa ibu benar-benar senang? ibu tidak takut?
Ibu Joo won berkata ia percaya dengan Joo Won-nya.
Joo Won : Aku percaya pada ibu. Tapi kau sangat jahat sampai akhir. Kau jahat pada wanita itu dan padaku, tapi kau paling jahat pada dirimu sendiri. Bagaimana kau bisa berbohong seperti itu?
Ibu Joo Won marah, memangnya kenapa dengan kebohongan itu? Aku akan kehilangan anakku, apa artinya kebohongan kecil itu?
Joo Won : Tidak. Kau tidak selalu benar, tapi meskipun kau tidak benar, kau tetap punya harga diri dan dingin. Dan aku mencintai ibu itu. Tapi dengan ini, kau sudah kehilangan harga dirimu dan aku.
Ibu Joo won : Kim Joo Won.
Joo Won : Mulai sekarang, aku tidak akan hidup sebagai anakmu.
Ibunya membentak. Kim Joo Won!!
Joo Won : Aku benar-benar minta maaf tapi aku sudah hidup sebagai anakmu selama 34 th..jadi aku akan hidup sebagai suaminya sampai akhir hidupku.
(Jadi besok, mereka akan ke catatan sipil dan menikah!!! )
Episode 20
Aku tanya duluan, kata Joo Won.
Lalu Ra Im mulai : Kim soo han mu...hehehe..
Joo won berdiri dan terlihat bingung, apa yang kau lakukan? Ra Im berkata ia melindungi Joo Won seperti Joo Won sudah melindunginya. Sampai Joo Won ingatan-nya pulih.
Joo won tidak percaya. Aku melindungimu? Aku? Aku pria usia 34th yang sehat? hahaha (Maksud JW, kalau secara pikiran ia sehat, maka JW ngga mungkin suka dengan Ra Im bahkan sampai mencium segala haha)
Ra Im : Ya
Joo Won : Tidak mungkin...apa jangan-jangan (alasan-nya) itu karena kau tidak menarik? (Alasan kenapa JW menahan diri)
Ra Im mulai marah, kau mau mati ya? Kau hampir mati, jadi sekarang tidak punya rasa takut?
Joo Won mundur, sepertinya kaget, apa seperti ini kau memperlakukanku?
Ra Im tersenyum dengan sadis, karena kau selalu minta dipukul.
Joo Won semakin mundur dan ketakutan : Jangan menodai 13 th yang hilang dari hidupku.
Ra im berdiri dan sedikit melunak, Aku pergi.
Ra Im minta agar Joo Won tidak memerintah-nya untuk datang. Jika Joo won mau ketemu, langsung datang saja.
Joo Won menghentikan Ra Im. "Tunggu. Daripada resiko, aku ingin kau berkemas dan pindah kesini. Tinggal-lah di sisiku. Tapi, jika aku tidak menemukan alasan mengapa aku mencintaimu, kau harus pergi saat kuminta kau pergi."
Ra Im diam saja.
Joo Won : Kau tidak mau?
Ra Im : Bukan, apa aku harus tinggal di sisimu seolah-olah aku ini tidak ada lalu lenyap seperti gelembung? Seperti Little Mermaid?
Joo Won sedikit mengerutkan kening. Ra Im berkata, katakan saja, dia akan melakukan semua yang diinginkan Joo won.
Joo Won masih bingung, kau tahu apa itu artinya?
Ra Im tahu. Ia minta Joo won memikirkan-nya dan memberi kabar. Ra Im tersenyum dan membuka pintu lalu jalan ke luar.
Joo Won memandang Ra Im jalan dengan bingung, lalu mendadak Ra Im berbalik dan melambai padanya dengan tersenyum manis.
Joo won berkata sendiri : Ada apa dengan wanita itu? Mengapa ia tersenyum dengan begitu cantik?
Ra Im menghentikan lambaian-nya tapi tetap senyum dengan manis dan jalan pergi. Joo won ragu-ragu sejenak, lalu segera lari menyusul Ra Im. Berhenti sebentar. Kau mau kemana? Aku akan mengantarmu!
Saat Ra Im mendengar langkah Joo won mendekat, ia tiba-tiba berbalik dan berdiri berhadapan dengan Joo Won, Kenapa kau lama sekali?
Joo won bengong, Apa?
Ra Im : Apa kau tidak tahu betapa pelannya aku jalan dari sana ke sini? Ra Im senyum manis, dan melanjutkan : dengan pemandangan punggung yang indah.
Joo Won masih terpana, Ra Im melanjutkan, Kau seharusnya bergegas menghentikanku. Mengapa kau lama sekali mengambil keputusan?
Ra Im : Aku punya pertemuan penting hari ini. Karena kecelakaan itu, aku harus berhenti syuting, tapi kupikir aku akan mendapat kesempatan lain. Aku buru-buru, jadi berikan aku kuncinya, aku yang menyetir.
Joo won tidak percaya, Ra Im tersenyum geli.
Ra Im menemui Jong Soo di sekolah aksi, Joo Won berdiri bersandar di belakang mereka dan ikut mendengarkan.
Jong Soo berkata kalau Sutradara Dark Blood menelepon dan mereka berkata pergi ke HK untuk casting lagi.
Jung Hwan berkata mereka lega karena Ra Im sembuh tapi produser Dark Blood meragukan kondisi tubuh Ra Im.
Ra Im berkata ia mengerti, katakan pada mereka aku akan segera pulih dan akan menemui mereka lagi (suatu hari).
Jong soo mengerti dan minta Ra im istirahat sambil memulihkan kondisinya. Ra Im berkata ia sudah puas bisa casting, lalu ia pergi ke kamar mandi.
Ra Im jalan melewati Joo won. Jong soo mendekati Joo won.
Jong Soo : Kudengar kau kehilangan ingatan.
Joo Won : Apa kita dekat sampai kau tahu masalah seperti itu?
Jong Soo : Kau mau dipukul lagi?
Joo Won kaget : Lagi? Apa maksudmu kau sudah pernah memukulku? Aku punya pengacara!
Jong Soo berkata dengan lebih serius, Jangan pernah kau lupakan Ra Im. Karena kau adalah pria yang mengorbankan nyawamu demi dia. Jong Soo jalan pergi.
Joo Won tidak percaya, Apa? Nyawaku? untuk wanita berkaki pendek itu? Apa dia berkata aku mempertaruhkan nyawaku?
Ra Im duduk di bawah lokernya dan mengingat bagaimana ia mendapatkan peran di Dark Blood, lalu bersiap syuting film itu.
Joo Won datang mendekat dan berdiri sambil bersandar di meja depan Ra Im, itu pasti film yang penting.
Ra Im : Itu adalah keajaiban yang kau buat untuk-ku.
Joo Won : Aku?
Ra Im berkata ia benar2 sangat ingin melakukannya dengan baik..lalu memandang Joo Won dan berkata : Aku minta maaf.
Joo won langsung mengangguk, baik. Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi, tapi jika kau melakukan sesuatu yang kau sesali, maka lain kali kau harus membayarnya kembali padaku. Aku ini setajam pisau jika sudah bicara tentang perjanjian.
Ra Im jadi tertawa.
Joo won tiba-tiba tanya : Tapi, kenapa kau menyimpan sabun dalam stoking?
Ra im tanpa sadar menjawab : Itu karena aku tidak mau membuang sisa sabun, jadi aku mengumpulkan...
Lalu sadar...Joo Won belum pernah melihat lokernya saat kehilangan ingatan dan Ra Im langsung berdiri, Apa?
Joo Won : Lokermu...
Joo Won juga tiba-tiba sadar. Bagaimana aku tahu itu? Apa aku sudah melihat lokermu sebelumnya?
Ra Im mengangguk, Ya saat tubuh kita tertukar.
Joo Won : Saat apa yang tertukar?
Ra Im hanya berkata ia akan menjelaskannya nanti saja. Ra Im mulai semangat, mungkin ingatanmu mulai pulih.
Ra im tanya apa ada lagi yang diingat Joo Won.
Joo Won memberikan ekspresi mengingat dengan serius lalu ia berkata : Kau mengenakan baju dalam seksi dan menggodaku...
Ra Im marah dan menendang Joo Won. Joo Won teriak dan meringis kesakitan.
Seul ke rumah Oska dan bertemu Tae Sun. Seul heran bukankah Tae Sun katanya akan meninggalkan Korea?
Tae Sun berkata itu karena Oska menahan-nya. Seul menyindirnya, jadi kau membiarkan dirimu ditahan?
Tae Sun membalas, itu karena mata Oska terlihat sangat putus asa. Seul dengan sinis berkata wow..romantis sekali..hahaha jadi ini ceritanya saingan dan rebutan Oska?
Sekarang bayangkan mereka di padang salju dengan pedang terhunus ...(ini 2 ep terakhir, aku mau senang2 hehe)
Tae Sun menyerang : Ahjumma..berapa usiamu?
Seul : Apa kau mau menyombong kalau kau lebih muda dariku?
Oska datang...
Ada Apa? apa kalian bertengkar? Mengapa kalian bertengkar? Lalu Oska menasihati, kalian seharusnya berteman.
Seul ke Oska : Dia tidak tinggal disini selamanya, kan?
Oska tidak tahu sikon dan menjawab, disini banyak kamar, kenapa tidak? Jika aku menempatkannya di lain tempat, dia mungkin akan melarikan diri lagi.
Seul kesal, Apa yang akan kau lakukan jika aku melarikan diri? Aku pergi. Seul bergegas pergi.
Oska bingung, kau mau kemana? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Oska ingin mengejar Seul tapi Tae Sun mengatakan sesuatu.
Tae sun : Kita akan rekaman dalam 10 menit, jika lewat 10 menit (saja), aku akan mengemasi tasku.
Oska mengeluh, kenapa kau seperti ini juga, apa kalian berdua kerja sama untuk mengerjaiku?
Oska menyeret Seul ke ruangan lain, kita harus bicara dalam 10 menit..dalam 10 menit.
Seul : Aku ingin tanya, apa jangan2 ..Tae Sun menyukai pria?
Oska heran bagaimana Seul tahu. Seul marah, kau tahu itu dan membiarkan-nya tinggal di sini? sekarang aku bahkan akan bersaing dengan pria?
Oska : Bukan seperti itu, dia sangat membenciku!
Seul marah, Oska sangat lamban, itulah mengapa ia menyakiti orang. Oska justru bercanda. Seul tidak senang. Oska minta Seul sedikit lunak padanya, ia sudah pusing karena Joo won, dia masih 21 th.
Seul tidak mengerti dan minta Oska segera mengatakan apa keinginan-nya.
Oska berkata ia akan mengadakan konser yang ia batalkan waktu itu, meluncurkan album ke-7nya dan mengadakan Tour Asia lagi. Dan Oska berharap bantuan Seul.
Tiba-tiba Joo Won muncul, ia langsung tanya pada Oska, kau sedang apa? Apa kau sibuk?
Oska : Apa yang kau inginkan? Katakan dalam 5 menit.
Joo Won tidak mengenali Seul, siapa dia? mengapa kau menyembunyikan wanita secantik ini di tempat jelek ini?
Joo Won dengan manis dan sopan kenalan, Apa kabar, aku Kim Joo Won.
Seul tampak terpesona dengan Joo won muda, ia menjawab sambil senyum, Kau pasti tidak mengingatku.
Joo Won senang, kita saling kenal?
Oska tidak senang, kenapa kau senang sekali?
Joo Won masih senyum-senyum, dia cantik (dan juga tipe ideal JW muda hahaha..ingat..36-24-34?) Maaf, tapi sedekat apa kita?
Oska marah : Ya! dia bukan milikmu. Dia milik-ku!
Joo Won tidak percaya dan kelihatan kecewa, benarkah? benarkah?
Seul tersenyum manis. Oska berkata pada Joo Won, ibumu disini.
Joo Won : Benarkah? Lalu jalan sambil berkata aku akan kembali.
Oska teriak, lebih baik jangan kembali, dan pura2 mengancam Joo Won.
Seul tersenyum memandang Joo won yang menjauh, Kami seharusnya bertemu saat dia masih 21th.
Oska teriak : Ya!
Joo won mendatangi ibunya dan ia menyapa ibunya dengan riang, Ibu! Lalu ia lompat ke pinggir tangga.
Ibu Joo won tanya keadaan Joo won dan minta Joo Won turun dari tepi tangga. Turunlah karena itu berbahaya.
Joo won turun dan tanya, Ibu, Apa kau tahu? aku punya pacar, seorang stuntwoman.
Ibunya kaget sebentar, lalu mengubah raut mukanya dan tersenyum, aku juga tahu.
Joo Won heran, ibu juga mengetahuinya? Tidak seperti gadis lainnya, ia tidak menarik.
Ibu Joo won terlihat senang, itu benar, kukira ia juga tidak menarik.
Joo won bisa merasakan kalau ibunya tidak menyukai Ra Im. Ibunya tanya jika ia tidak suka apa Joo won akan berhenti menemui wanita itu.
Joo won berkata : Ahhhhh..lalu menggeleng, tidak. Aku menyukainya. (Lucu banget lihat ekspresi HB disini, asli, lucu.)
Ibu Joo won tidak marah-marah atau menunjukkan ekspresi benci, ia hanya berkata akan pergi sekarang. Lalu Joo won tanya mengenai pemadam kebakaran yang menyelamatkannya di lift, Apa yang terjadi dengannya? Dia tidak terluka? Jika aku berterima kasih setelah bertahun2 ini, apa itu tidak sedikit aneh?
Ibu Joo Won agak kaget tapi ia menguasai diri lagi dan berkata dengan senyum, tentu saja. Bagimu itu seperti kemarin tapi baginya itu sudah 13 th lalu.
Ibunya berbohong dan berkata akan mengurusnya, kau tidak perlu khawatir mengenai itu.
Joo Won tanya apa ibunya tahu nama dan no telpnya.
Ibu Joo Won berkata ia akan cari tahu dan mengatakan pada Joo Won.
Joo won : Baiklah. Aku mau keluar, aku akan bicara dengan ibu besok. Lalu pergi.
Wajah Ibu Joo won berubah.
Ah Young kaget saat Ra im menceritakan mimpinya, semua yang dikatakan Ah young terjadi. Ra Im merasa Ah young berbakat jadi peramal.
Ah Young justru cemas, ia punya mimpi yang lain lagi.
Ra Im tanya apa itu?
Ah young : Ada pintu besar, tinggi, bercat hitam dan tiga anak mengenakan baju putih dan menangis. Benar2 sedih. Tapi disamping, Presiden menutup mulutnya dengan menangis dan kau teriak. Lalu aku bangun dan merasa tidak enak.
Ada ketukan, ternyata Asisten Kim. Ah young bergegas membukanya dan keduanya berpegangan tangan sambil menari-nari dengan mesra.
Tunggu kata Kim, lalu menoleh ke Ra Im. Presiden berkata untuk membawamu (kaya barang).
Ra Im mengomel, ia seharusnya datang, kenapa selalu memintaku menemuinya. Kemana kali ini?
Scene berpindah ke...permandian air panas haha..
Ra Im, hanya mengenakan celana pendek dan kaus dalam berdiri dengan kesal di tepi kolam air panas. Tuan Kim Joo Won yang mulia ada di dalam kolam memandangnya.
Ra Im : Kau mau mati? kenapa kau memanggilku ke sini?
Joo Won : Untuk apa coba? Aku ingin mengecek bentuk badanmu. (minta dipukul emang anak kecil ini...)
Ra Im mendelik marah dan menggigit bibirnya dengan gemas.
Joo won masih bisa komentar, Tapi bajumu tergolong melawan arus. (Tidak cocok untuk permandian air panas)
Ra Im : Dasar anak kecil, kau sudah lama tidak dipukul, jadi dunia terlihat berwarna indah, heh?
Joo Won berkata ia tidak tahu bagaimana dirinya ketika usia 34th, tapi beginilah cara-nya saat ia 21th bersenang-senang. Joo Won menarik tangan Ra Im untuk masuk ke dalam kolam, Masuk!
Ra Im marah, kau mau mati ya! Apa kau senang2 seperti ini saat usia 21th?
Ya, Joo Won membenarkan.
Ra Im : Dengan siapa? wanita?
Joo Won : Yah, wanita cantik.
Ra Im kaget, apa?
Joo won : Kau benar2 tidak tahu banyak mengenai aku. Apa kita benar-benar pacaran?
Ra Im membalas, Kau sendiri? Apa kau tahu mengenai aku?
Joo Won : Tunggu. Jangan bilang kalau kau punya sejarah berliku-liku dengan pria.
Ra Im pura-pura : Kau pasti tidak tahu. Aku sering bergaul dengan pria.
Joo won tidak senang, apa?
Ra Im cuek : Lokasinya biasanya di atap, mobil, hutan bambu..Karena itu yang disukai pria.
Joo won kaget, apa? Atap? wow..apa itu reaksi yang kauharapkan dariku? Joo Won berkata ia tidak akan bisa dibohongi dua kali.
Ra Im terkejut, ia pikir Joo Won mulai ingat, dan tiba2 memeluk Joo Won dengan gembira, Kau ingat lagi kan?
Joo Won : Apa? benarkah?
Ra Im senang sekali, ia semakin erat memeluk Joo Won, aku tahu kau akan ingat. Aku tahu..
Joo won mulai jahil, karena sebenarnya ia juga tidak terlalu mengerti apa yang seharusnya ia ingat dan berkata, kalau di posisi seperti ini, ia pikir ia akan mulai mengingat yang lain-nya..
Tangan Joo Won mulai bergerak perlahan ke bawah...
Ra Im juga merasakannya dan ia sebal sekali, Tanganmu! kembali ke posisi semula.
Joo Won masih tidak mendengar, ia tersenyum, Aku mulai mengingat...
Ra Im membebaskan diri dari Joo Won, menelikung tangan Joo Won dan menekan Joo Won di pinggir kolam. Joo Won teriak kesakitan, lepaskan!
Ra Im berkata dengan manis : Kita melakukan ini setiap dua hari sekali. Kau ingat kan? Kembali ke Seoul, tangan kanan. Kau akan tetap disini, tangan kiri.
Joo Won teriak, bagaimana aku bisa mengangkat tanganku? apa aku bisa menggunakan kaki kiriku? Ahhh..
Ra Im membuat Joo Won mengantarnya pulang. Joo won bingung melihat daerah rumah Ra Im.
Ra Im : Itu rumahku
Joo Won kaget, ia melihat apartemen kumuh dengan lakban hijau di pintu, tembok retak, cat yang mengelupas, sarang laba-laba : Itu??
Ra Im membenarkan. Joo Won masih tidak percaya, dimana?
Ra Im dengan jelas mengatakan lantai kedua dengan lakban disana. Dan ia geli melihat ekspresi Joo Won, kau ini konsisten juga. Karena Joo Won menunjukkan ekspresi yang sama seperti saat tahu pertama kali.
Joo Won mengiyakan. Lalu tanya apa Ra Im punya no ponselnya. Punya, kenapa? tanya Ra Im.
Joo Won : Hapus saja.
Lalu ia pergi. Syok.
Oska mendengarkan lagu dari mp-3 player milik Tae Sung dan Tae Sung memandangnya dengan senyum di wajahnya (Tae sun ini mirip2 Jae Chou ya)
Oska senang dengan liriknya, ia senang sekali dan mengacak-acak rambut Tae Sun karena gembira.
Tae sun menyingkirkan tangan Oska (malu dia haha), jangan lakukan itu, ia sekarang adalah produser.
Oska mana mau mendengar, ia tetap menarik Tae Sun dan mengacak-acak kepala Tae Sun.
Tae Sun teriak dan mendorong Oska, ia mengancam tidak akan memberikan lagu itu untuk Oska.
Oska menghentikannya, karena setelah tanda tangan kontrak, ancaman-ancaman seperti itu sudah tidak berlaku lagi. Oska juga sedang memikirkan panggilan apa yang pas untuk dirinya, Kak Oska, Kak Choi Woo young, dll, dsb..
Joo Won tiba-tiba datang dengan training biru bling2nya. Ia melihat Tae Sun dan tanya siapa dia? Oska berkata pada Tae sun kalau Joo Won adalah sepupunya.
Oska sudah bosan melihat training bling2 itu, kau memakai itu lagi?
Joo Won ingin minta pendapat Tae Sun mengenai training bling2 itu dan Tae sun dengan sinis berkata : Kau tidak hidup sendirian di dunia ini, jadi mengapa kau menyakiti mata orang lain?
Joo Won tidak terima, siapa orang ini? Oska berkata kalau Tae sun adalah produser album terbarunya. Joo Won tidak percaya, apa yang terjadi pada industri musik? Dan berkata pada Tae sun, jika jaket ini menyakiti matamu, maka kau punya masalah penglihatan.
Tae Sun : Kau tidak bisa debat mengenai fashion dengan mantan model seperti aku.
Joo Won : Apa aku seperti seseorang yang berdebat? Aku bahkan punya dept store.
Oska melerai keduanya. Joo won lalu tanya, wanita seperti apa Gil Ra Im itu? Oska berkata kalau Ra Im adalah fans-nya.
Joo Won : Itu cukup. Jadi meskipun ingatanku kembali, wanita itu tidak akan bisa (menjadi pacarnya). Joo Won pergi.
Oska teriak : Ya! Apa maksudnya?
Ibu Oska bertemu dengan Yoon Seul di cafe. Seul menawarkan teh. Ibu Oska berkata ada banyak teh di rumah.
Ibu Oska berkata jika Seul memberi alasan kalau tidak tahu bahwa Joo Won adalah sepupu Oska, ia tidak bisa menerima alasan seperti itu. Kau kencan buta dengan Joo Won tapi ingin menikah dengan Woo Young?
Oska datang, maksud hati ingin melerai dua wanita yang ia cintai dengan berkata kalau ia sedang berusaha membuat Seul menyukainya, tapi justru kena pukul. Ibu Oska memukul kepala Oska dengan tasnya! sabar...
Ibu Oska marah2, kau idiot! Oska kesakitan, kenapa kau memukulku? Aku sudah menyukai wanita ini lama sekali!
Ibu Oska kesal karena Oska dan Seul pura2 tidak kenal waktu itu, lalu kenapa Seul pura-pura menyukai JooWon?
Oska berkata semua ini salahnya, jangan menyalahkan Seul. Ibunya ingin memukulnya lagi.
Tapi..tangan Yoon Seul secepat kilat menahan tas ibu Oska.
Seul berkata dengan manis : Daripada melakukan ini disini, Ibu, ayo kita keluar dan pergi minum.
Ibu Oska terpana : Apa?
Tarra...
Mereka ke klub elit, duduk bertiga di ruangan pribadi (seperti ruang karaoke elit). Oska duduk di tengah dan kedua wanita duduk berhadapan. Mau tanding minum ceritanya.
Oska bergantian menuang minuman ke ibunya lalu ke Seul.
Ibu Oska tanya : Bukankah anakku lebih baik dari Jang Dong Gun? (JDG lagi..haha..)
Seul menjawab kalau Oska bukan Jang Dong Gun. Ibu Oska tidak terima, tapi Seul berkata kalau JDG punya banyak fans ibu.
Ibu Oska : Kau tidak seperti gadis lainnya.
Seul : Jika aku seperti gadis-gadis itu, bagaimana aku bisa kencan dengan kak Woo Young?
Ibu Oska dan Seul masih saling berdebat siapa yang paling susah menghadapi Oska, yang satu sudah susah payah membesarkan. Yang lainnya sudah susah menahan sakit hati sejak usia 21th. Tidak ada yang mengalah. Oska tegang.
Sampai tiba-tiba, Ibu Oska mengeluarkan pelembab berbentuk sprai dan menyemprotkan beberapa kali ke arah muka, sambil mengeluh, aku berhenti minum karena kulitku jadi semakin kering. Apa yang harus kulakukan?
Seul seperti disengat listrik, oh! Kau punya selera yang sama denganku! Lalu ia mengeluarkan pelembab dalam bentuk spray yang sama. Seul menyemprotkan pelembab itu ke udara dan berkata aku juga selalu berjuang melawan kulit yang kering!
Ibu Oska langsung melunak, oh..kau juga menggunakan (merk) yang sama dengan milikku..
Bisa dipastikan keduanya langsung jadi sohib.
Oska mengeluh : Ini membuatku gila..Apa kalian akan terus minum?
Ibu Oska dan Seul justru berkata pada Oska : Kau belum pergi juga? Jika bosan, nyanyikan sesuatu.
Oska lalu menelepon seseorang.
Setelah itu Oska bertemu dengan managernya lalu ia tanya di telp siapa yang lebih mabuk? Ternyata asisten Oska mengawasi kedua wanita itu dan membayarkan tagihan mereka. Pakai kartu kredit Oska. Oska ngamuk2 haha ..
Apalagi ketika mendengar kalau keduanya sekarang sedang mencari lokasi lain untuk minum. Oska marah dan minta asisten-nya memasukkan keduanya di satu mobil dan bawa pulang.
Oska ternyata dipilih sebagai perwakilan dari kampanye anti merokok. Oska senang sekali, karena sekarang sepertinya publik sudah memaafkannya dan ia akan bisa laku lagi.
Oska menghadiri upacara penghargaan, dan ia terlihat bagus.
Manager dan asistennya tersenyum bangga, pers mulai mengerumuni Oska dan Oska juga bernyanyi dengan anak-anak. Karir Oska dipastikan pulih dan semakin cemerlang.
Nyanyian asap rokok Oska ini menarik dan aku suka liriknya :
Tidak, la la la
Asap Rokok
Asap rokok yang menutupi dunia
Tidak, la la la
Teriakkan dengan keras
Mohon hentikan!
Satu, perokok pasif (membuat yang tidak merokok jadi perokok pasif)
Dua, nafasnya benar2 bau
Tiga, perutmu akan sangat sakit
Empat, susah bernafas. dst..kembali ke awal.
Ra Im sedang latihan lompat tali. Jung Hwan minta Ra Im jangan terlalu keras berlatih, itu bisa mengganggu kesehatan Ra Im.
Jung Hwan menawarkan diri untuk membuat sup rumput laut.
Ra Im : Apa aku ini habis melahirkan atau apa? (Menurut mereka, wanita yang habis melahirkan paling bagus makan sup rumput laut, iya sih kan kaya serat, tapi aku ngga suka sup rumput laut, seleranya beda..)
Jung Hwan tetap ingin membuatkan sup rumput laut dan Ra Im kesal, ia ingin menangkap Jung Hwan.
Oska muncul dan itu membuat Ra Im berhenti lalu tersenyum senang, Jung Hwan tidak melihat Oska, ia justru menabrak Oska.
Oska bicara berdua dengan Ra Im, ia ingin tahu seperti apa Joo won 21 th itu, apa Ra Im sering bertemu dengannya?
Ra Im mengeluh, Joo Won usia 21 th sangat bersemangat dan juga cenderung porno. Dia lucu. Oska kaget, aku pikir kau tidak seperti itu. Kau suka pria seperti itu? Oska mengeluh, ia masih saja tidak mengerti wanita.
Ra Im berkata kalau Joo Won mulai ingat sedikit demi sedikit. Oska cemas, jangan2 Joo Won akan meminta kembali jam dan sepatunya, apa sebaiknya aku jual saja dulu sebelum ia ingat?
Oska mengantar Ra Im pulang. Oska berkata sudah lama ia tidak melakukan ini. Apa mereka bisa terus mengadakan jumpa fans seperti ini.
Ra Im menggodanya, oppa seperti apa ini yang sangat menginginkan fansnya? Jangan2 popularitasmu sedang menurun.
Sebaliknya, kata Oska, aku sudah pulih sebagai bintang Hallyu.
Tiba-tiba...Benar2 pemandangan yang menarik. Kim Joo Won ada di sana, berdiri sambil mengamati keduanya.
Ra Im berkata pada Oska, ia pelan2 mengingat semuanya, iya kan?
Joo won mulai cemburu pada Oska.
Ra Im tidak peduli dan justru menggandeng lengan Oska dan mengundang Oska minum teh. Oska setuju, mereka masuk ke dalam.
Sebenarnya ini trik Ra Im agar Joo Won mengikuti mereka ke dalam rumah, siapa tahu ini memicu ingatan Joo Won.
Joo Won mengejar keduanya dan ikut turun menuju apartemen Ra Im.
Sekretaris Kang ternyata melihat semuanya, ia mengeluh, kenapa aku harus menangkap basah ini lalu lapor ke Ibu Joo won.
Joo Won jalan masuk ke apartemen Ra Im yang kecil, ia bingung melihat semuanya. Ra Im dan Oska duduk di bawah dan tidak menghiraukan Joo Won.
Ra Im menyajikan kopi pada Oska. Joo won melihat poster Oska, apa itu? kau bilang kau pacaran denganku, kenapa punya gambar kakak?
Joo Won : Apa kalian berdua kencan?
Tidak ada jawaban.
Oska menanggapi : Bagaimana jika iya?
Ups..wrong answer Oska...this is 21 yo Kim Joo Won :)
Joo Won justu senang : Maka aku akan memilih Seul..36-24-34..aku sangat menyukainya hahaha...
Oska dan Ra Im sama-sama teriak. Oska berdiri dan berusaha menendang Joo Won (main-main tentu saja)
Ra Im bersorak-sorai, oppaku hebat!
Joo Won : oppaku? benar kan? kalian kencan..
Lalu ada telp masuk ke ponsel Joo Won. Dari ibu Joo Won.
Ibu Joo Won : Aku tidak bisa mengatakannya padamu karena kupikir ini akan sulit bagimu. Sebenarnya..dia meninggal dunia.
Joo Won terkejut, kenapa? Apa karena aku?
Ibu Joo Won : Dengarkan semuanya, namanya Gil Ik Sun. Dia punya seorang putri. Namanya Gil Ra Im, dia seharusnya ada di depanmu.
Joo Won berubah raut mukanya dan Oska heran, ada apa? siapa itu?
Ibu Joo Won : Kau akan tahu saat ingatanmu pulih tapi dia (RI) mendekatimu karena kematian ayahnya. Demi mengikatmu, dia menggunakan kematian ayahnya dan membuatmu merasa bersalah. Aku ingin kau membuat keputusan yang benar sekarang, Kim Joo Won.
Joo Won menutup telp dan minta Oska keluar dulu, ada yang harus ia bicarakan dengan Ra Im.
Joo Won tanya apa Ayah Ra Im seorang pemadam kebakaran? Ra Im : Kau ingat?
Joo Won : Dan dia meninggal dunia? Ra Im : Ya
Joo Won : Apa dia ada hubungan dengan kecelakaan lift yang kualami? Ra Im : Bagaimana kau tahu? Apa tadi itu adalah ibumu?
Joo Won langsung pergi. Ra Im teriak, tunggu! dengarkan aku! Joo Won tidak mau.
Joo Won pulang. Ia menemukan uang 45 ribu Won di dekat tempat tidurnya, dan heran. Joo Won tanya pada staf, kenapa ada uang di dekat tempat tidurnya dan tidak dibereskan.
Staf : Uang 45 ribu Won itu? Itu sangat berharga bagi anda.
Joo Won kaget, apa? maksudmu aku menyimpan 45 ribu won itu? (Bagi Joo Won itu recehan...sekitar 450 ribu rp.)
Staf : Bukan, tapi itu benar2 berharga bagi anda. Ada beberapa barang yang juga berharga bagi anda.
Lalu Joo Won duduk menghadapi barang2 yang memiliki nilai berharga baginya saat usia 34th, seperti baju2 wanita, kotak berisi barang2 dari apartemen Ra Im waktu itu, keranjang jeruk (apa ngga busuk ya..eh tp ini musim salju, jadi mungkin kaya freezer...brr), vacuum cleaner yang masih di kotaknya,
Joo Won memandang semuanya dengan bingung, bagaimana mungkin barang2 itu berharga baginya? Lalu Joo Won telp Sekretaris Kim yang sedang di cafe bersama Ah young.
Joo won tanya bagaimana ia bisa punya vacuum cleaner dan keranjang penuh jeruk, dan kenapa semua berharga baginya.
Kim mengeluh, bagaimana ia bisa tahu?
Joo Won kesal, kau pasti dipekerjakan karena koneksi. Kim kesal, tidak muda, tidak tua, dia masih saja menggangguku.
Ah Young tanya kondisi Joo Won dan Kim menyombong kalau ia yang melakukan hampir semua pekerjaan di dept store.
Lalu Ah Young minum capuccinonya, dan ada foam di bagian atas bibirnya.
Kim : Apa kau juga melakukan itu di depan pria lain?
Ah young kaget, apa? lalu ia akan menghapusnya.
Kim mencegahnya dan berkata ia yang akan melakukannya dan mencium Ah young untuk menghapus foam itu.
Ah young kaget, ia menarik diri dan ...menyiram air ke wajah Kim! Aku tidak pernah memberimu ijin!
Kim mewek-mewek : Dalam drama..mereka tidak pernah minta ijin atau apa..
Hahaha...namanya juga drama..
Oska menelepon Seul dan memintanya keluar, ia ada di depan kantornya. Ini daerah Apgujeong. Oska membawa dua cup kopi.
Oska mengajak Seul jalan-jalan karena cuacanya bagus. Oska memberikan kopi pada Seul dan menggandeng tangan kiri Seul.
Seul panik, apa yang kau lakukan. Orang2 melihat kita.
Oska berkata ia sengaja. Kalau jalan seperti ini dengan dikerumuni orang, seperti pengambilan gambar, Seul berkata itu karena ia seperti Miss Korea.
Orang-orang mengikuti mereka, sampai ke daerah Myeongdong. Seul mulai gelisah dan minta Oska mengenakan kaca mata hitam atau apalah.
Beberapa gadis tanya siapa wanita di samping Oska. Oska berkata kalau mereka sedang kencan. Bahkan mengatakan nama Seul dan mereka akan kencan.
Oska : Semua melakukan ini dan aku juga ingin melakukannya. Kencan dan jalan-jalan, kau duduk di sampingku dalam mobil, mengantarmu pulang, aku akan melakukan semuanya itu. Saat aku keluar untuk syuting acara musik, aku akan teriak 'Seul aku mencintaimu' dan hal seperti itu, meskipun kau mencegahku, aku akan tetap melakukannya.
Beberapa fans marah-marah, oppa kenapa kau menghianati kami?
Oska : Apakah oppa ini seorang idol? Oppa sudah 36 th, tinggalkan oppa sendiri agar ia bisa kencan, dan kapan aku tidak bersama wanita?
Fans : Tapi itu beda, kencan diam-diam dan terbuka adalah berbeda! Bagaimana kau bisa melakukan ini? Apa yang dilakukan managermu? Apa dia gila?
Oska : Pergilah pada 2PM. Bagaimana dengan Beast? mereka keren..
Oska memberikan kopinya pada gadis itu dan menggandeng Seul pergi.
Haha..jadi intinya benar2 kasihan jadi seleb idola di Korea, mana bisa pacaran...kasihan.
Joo Won berdiri di depan jendela perpustakaan, Joo Won masih tidak bisa menghilangkan kata-kata ibunya mengenai Ra Im. Ra im ingin memanfaatkan Joo Won.
Joo Won menghela nafas dan jalan ke rak buku. Ia menemukan kertas Little Mermaid yang terlipat.
Joo won membukanya dan membacanya. Akhir cerita Little Mermaid ini beda, karena ditulis oleh Joo won sendiri.
Tepat saat Little Mermaid hampir menghilang,
Sang Pangeran ingin tahu kebenaran-nya, jadi dia tanya pada sang putri, "apa ini yang terbaik darimu, apa kau yakin?" Lalu memutuskan pertunangan.
Pangeran mengejar Little Mermaid tapi dia (LM) sudah menemukan mesin cuci gelembung udara dan menjadi seorang chaebol (haha..)
Sementara itu sang Pangeran jadi bangkrut karena investasinya yang sembarangan.
Dan sang Pangeran menjadi 'Sekretaris Kim' untuk Little Mermaid dalam waktu yang sangat lama, mereka benar2 hidup lama, lama, lama sekali.
Joo won : Apa ini? Pria gila seperti apa yang melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini.
Ia ingin mengembalikan kertas itu lagi saat Joo Won menyadari sesuatu, Tapi...ini tulisan tanganku, Apa ini?
Joo won ingat kata-kata Ra im, Sebaliknya, apa aku tinggal saja di sisimu seperti aku tidak ada lalu menghilang seperti gelembung? Seperti Little Mermaid.
Joo Won : Little Mermaid?
Dua kata itu memicu sesuatu dalam memorinya dan membuka kunci pintu memori yang tersimpan belasan tahun lamanya, termasuk ingatan yang sudah lama terlupakan. Joo won ingat semua kata-kata yang ia katakan pada Ra Im, yang membuatnya ditampar, lalu ia ingat semuanya.
Semuanya, mulai dari yang paling baru, vas pecah, kursi dimana ia menangis tidak terkendali saat menulis surat untuk Ra Im, Joo Won melihat kursi yang kosong itu, lalu bergegas lari keluar...ke tempat Ra Im.
Joo won lari bagaikan gila melintasi padang salju..wow..I just realized I hold my breath...wow..
Joo Won ingat semuanya, dan ingatan itu disajikan dalam adegan yang bergantian dengan cepat, ciuman di pesta, kejadian sit up..semuanya
Joo Won memacu mobilnya dengan kencang, semua ingatan muncul satu persatu, lebih cepat dari mobilnya.
Tiba-tiba ingatan 13 th lalu juga muncul, ada di upacara pemakaman seorang pemadam kebakaran, ia mendekat dan melihat seorang anak perempuan dengan seragam SMU menangis sedih dan temannya mencoba menghiburnya, gadis itu terus memanggil ayah..ayah..
Joo Won menepi dengan mendadak. Itu Ra Im. Gadis itu adalah Ra Im...
Mata Joo Won berkaca-kaca, ia menangis tanpa suara.
Lalu menelepon Ra Im, Kau dimana? Gil Ra Im. Dimana kau sekarang?
Joo Won langsung ke rumah Ra Im. Ini adalah pertemuan pertama bagi Joo Won usia 34 th setelah badai itu, bisa dibayangkan sebenarnya bagaimana perasaan Joo Won.
Ra im membuka pintu dan heran, ada apa? Apa yang terjadi?
Joo Won tersenyum, menarik tangan Ra Im masuk ke dalam dan menutup pintu. Ra Im tambah bingung, Ada apa? Jika kau salah paham tentang ayahku, aku akan menjelaskan semuanya.
Joo won hanya memandang Ra Im dengan lembut dan senyum, Ra Im mulai menjelaskan, sebenarnya, ayahku..
Tiba-tiba Joo Won memeluk Ra Im. Ra im bingung, ini bukan karena ayahku? Jika tidak mengapa kau kesini?
Joo Won menghela nafas, Aku datang untuk melakukan ini.
Mata Ra Im melebar, Apa kau sudah ingat? Kau ingat semuanya?
Joo Won nyengir, Tidak.
Ra Im melepaskan pelukan Joo Won, ia kecewa, Kau tidak ingat? Tapi tadi katamu...
Joo Won : Aku memutuskan untuk melakukan kencan buta. (dia emang jahil haha...)
Ra Im : Apa? apa? kenapa kau mau kencan buta? dengar, kau benar2 menyukaiku.
Joo Won pura-pura cuek, aku tidak tahu. Semakin kau berkeras, aku semakin tidak mempercayainya. Jika cinta adalah sesuatu yang bisa dipaksakan, semua puisi cinta di dunia adalah palsu.
Aku terus memikirkan-nya dan kau tetap bukan tipeku, Apa masuk akal aku bisa menyukai seseorang seperti dirimu?
Ra Im sudah hampir menangis, Kim Joo Won.
Joo Won hampir membuka sandiwaranya karena terlalu banyak senyum haha...
Joo Won : Apa sebenarnya yang sudah kau lakukan padaku? Seseorang tanpa latar belakang keluarga, pendidikan, atau penampilan, dan kau berani sekali membuatku terus menempel padamu?
Gil Ra Im, berapa lama lagi kau akan sebodoh ini? sejak tahun lalu? Kau seharusnya mengerti sekarang.
Ra Im mengerti, ini mirip kata-kata Joo Won waktu sit up itu, tapi Ra Im ragu-ragu
Joo Won : Lalu untuk apa aku datang ke sini malam-malam begini? Karena aku merindukanmu, karena aku ingat semuanya.
Ra Im syok, ia senang, dan terlalu senang, sampai akhirnya hanya bisa menangis. Joo Won jadi panik, maaf..maaf. Aku ingin membuatnya lebih manis, aku tadi menggodamu.
Ra Im memukul pelan dada Joo Won beberapa kali dengan kedua tangan-nya, dasar jahat. Mati kau, aku akan membunuhmu.
Joo Won menangkap kedua tangan Ra im, ahhh..hentikan, sakit. Tunggu sebentar, masih ada yang penting yang harus kusampaikan.
Ra Im masih menangis, apa? apa, dasar brengsek, apa?
Joo Won mencium dahi Ra Im, Aku mencintaimu. Itu dari aku.
Ra Im masih kesal, aku tidak mau, kau brengsek.
Joo Won mencium dahi Ra Im lagi untuk kedua kalinya, Aku benar-benar mencintaimu. Itu dari ayahmu.
Ra im : Aku tidak butuh...lalu ia tertegun, Apa?
Joo won menceritakan apa yang terjadi 13 th lalu.
Flashback, Joo Won terperangkap dalam lift. Aku terjebak dalam lift, kakiku luka jadi aku tidak bisa bergerak. Aku tidak bisa bernafas karena asap.
Aku gemetaran ketakutan, aku kira aku akan mati. Aku tidak bisa melakukan apapun kecuali teriak minta tolong. Sambil berdoa ada yang mendengarku dan datang.
Ada dua pemadam kebakaran, salah satu sepertinya menolong Sekretaris Kim yang teriak Presiden! Pemadam itu berkata pada rekannya, tidak ada orang lain disini, jadi kita keluar!
Tapi pemadam yang lain berkata akan memeriksa sekali lagi. Ia menyuruh rekannya segera keluar.
Rekan-nya pergi, dan ia mulai memeriksa.
Kita tahu dia adalah Ayah Ra Im, terdengar doanya, the fire-fighter's prayer :
Tuhan, berjalanlah bersamaku, meskipun dalam kobaran api terbesar, kumohon berikan aku kekuatan untuk menyelamatkan satu nyawa saja.
Suara Joo Won :
Disaat kupikir aku akan mati, pintu lift terbuka secara ajaib dan seorang pemadam kebakaran mengulurkan tangannya padaku.
Ayah Ra Im : Kau terluka?
Ayah Ra Im melompat turun dan memberikan masker oksigen-nya pada Joo Won yang duduk tidak berdaya. Ini, tarik nafas..
Ayah Ra Im ingin membantu Joo won naik, tapi Joo Won tidak bisa karena kakinya luka. Joo Won jatuh ke lantai lift.
Rantai penahan lift tergoncang dan lift bergetar keras. Membuat pintu tertutup kembali.
Reaksi pertama Ayah Ra Im adalah tanya apa Joo Won tidak apa-apa. Joo Won panik, pintu tertutup, apa yang harus kita lakukan?
Ayah Ra Im menjawab dengan tenang, jangan khawatir. Aku juga harus keluar dari sini. Putriku sedang menungguku. Ini akan terbuka. Ia mencoba membuka pintu lift dengan berbagai cara, tapi tidak berhasil.
Ayah Ra Im mengeluarkan kapak dan memukul pintu lift berkali-kali. Karena susah ia berusaha minta bantuan dari walkie talkienya. Ada satu yang selamat dalam lift.
Ia memberikan walkie talkie itu ke Joo Won. Joo Won berusaha bicara dengan tim, sementara Ayah Ra Im terus memukul pintu lift. Sayang hanya menyala sebentar lalu mati.
Joo Won : Tidak menyala.
Ayah Ra Im : Teruslah mencoba sampai berhasil. Kau pasti belum mencoba dengan maksimal.
Ayah Ra Im terus mengayunkan kapak sambil berdoa, Meskipun aku mungkin akan masuk ke lautan api seperti neraka. Tuhan. Aku masih saja ketakutan dan berdoa untuk hujan. Dan jika aku kehilangan nyawaku atas kehendak-Mu.
Dan Tuhan memberikan mujijat-Nya, pintu lift terbuka!
Ayah Ra Im : Kau lihat bakatku, iya kan? baiklah, kesini. Aku akan mengangkatmu naik ke atas duluan.
Joo won mendekat dengan susah payah. Ayah Ra Im membungkuk dan Joo Won naik ke punggungnya, lalu Ayah Ra Im mengangkatnya ke atas, sambil berkata, jika kau keluar dari sini, aku akan mengenalkanmu dengan Ra Im-ku. Dia cantik sekali, kau akan pingsan (melihatnya).
Joo Won selamat dan berhasil keluar dari lift. Ayah Ra Im melemparkan masker oksigen-nya, ini. pakai ini!
Joo Won mengulurkan tangannya, Cepat! Ia ingin menarik ayah Ra Im keluar, karena rantai lift mulai tidak tahan dan lift akan segera terbanting ke bawah.
Ayah Ra Im minta Joo Won melepaskan tangannya.
Joo Won : Tidak, jangan! tidak!
Ayah Ra Im : Lepaskan. Karena berat badanku, kau mungkin akan jatuh juga. Tetap merunduk dan lari ke kanan! Itu jalan keluarnya!
Joo won : Tidak! aku tidak mau!cepat! bertahanlah!
Ayah Ra Im : Keluar. Keluar dan katakan padanya (RI) kalau aku minta maaf aku tidak bisa pulang ke rumah lebih awal. Kalau aku mencintainya. Kalau Ayah sungguh mencintainya. Katakan padanya.
Joo won menangis : Kumohon bertahanlah! Pegang tanganku! kumohon.
Ayah Ra im lalu mendorong Joo Won dengan keras menjauh dari situ sebelum akhirnya lift itu jatuh ke dasar gedung dengan keras.
Joo Won : Tidak!! tidak! tidak!
Ra im sudah menangis tidak terkendali, saat Joo Won berkata dengan perlahan, itu adalah kata-kata terakhirnya.
Joo Won menangis, aku minta maaf. aku benar-benar minta maaf, karena sangat terlambat menyampaikan pesan ini. Joo Won memeluk Ra Im, aku minta maaf.
Ra Im : Tidak, terima kasih. Meskipun terlambat, paling tidak aku tahu sekarang betapa aku sangat dicintai, jadi aku sangat berterima kasih.
Keduanya berpelukan sambil menangis.
Ke-esokan harinya, Joo Won dan Ra Im mengunjungi rumah abu. Joo Won meletakkan karangan bunga di depan altar Ayah Ra Im.
Joo won meminta maaf : Aku minta maaf karena sangat terlambat mengirim pesan terakhirmu, kata-kata terakhirmu. Maaf karena sangat lama. Aku pergi untuk mengatakan-nya tapi aku tidak bisa. Kumohon maafkan aku. Dan..terima kasih karena menyelamatkanku.
Putrimu tumbuh besar dengan menakjubkan. Kau mungkin berpikir akan sayang sekali jika memberikan seseorang seperti dia pada orang seperti aku, tapi jika kau mengijinkan..aku akan hidup dengan bahagia sepanjang hidupku sebagai pria untuk wanita ini, sebagai pria untuk Gil Ra Im.
Ra Im tersenyum pada Joo Won dan Joo won menggenggam tangan Ra Im. Keduanya berpandangan lama.
Joo won mengantar Ra Im pulang. Joo Won tanya apa kira-kira ayah Ra Im akan menyukainya atau tidak.
Ra Im menggodanya, mana mungkin ada ayah yang rela putrinya pacaran dengan pria yang selalu merendahkan, dan membuat putrinya menangis terus.
Joo Won kaget, ya! lalu apa yang harus kulakukan?
Ra Im berkata tidak ada yang bisa dilakukan, hanya ada satu solusi, yaitu Joo Won harus mencintai Ra Im sampai mati.
Ra Im tanya, apa maksud Joo Won saat berkata kau pergi tapi tidak bisa mengatakan-nya.
Joo Won : Itu antara ayahmu dan aku saja. Kenapa kau ingin tahu?
Ra Im : Tentu saja aku ingin tahu, apa itu?
Joo won : Jika ingin tahu, tanya saja pada ayahmu. Kita harus pergi ke satu tempat besok pagi, pakai baju yang paling cantik dan tunggu aku. Aku akan menjemputmu. Aku pergi.
Ra Im : Besok pagi? Kita akan kemana?
(Ra Im tidak tahu tapi kita semua tahu...hehehe)
Joo Won menemui ibunya. Ibu Joo won tahu dari Ji Hyun kalau Joo Won sudah ingat semuanya. Aku senang kata ibu Joo Won.
Joo Won : Apa ibu benar-benar senang? ibu tidak takut?
Ibu Joo won berkata ia percaya dengan Joo Won-nya.
Joo Won : Aku percaya pada ibu. Tapi kau sangat jahat sampai akhir. Kau jahat pada wanita itu dan padaku, tapi kau paling jahat pada dirimu sendiri. Bagaimana kau bisa berbohong seperti itu?
Ibu Joo Won marah, memangnya kenapa dengan kebohongan itu? Aku akan kehilangan anakku, apa artinya kebohongan kecil itu?
Joo Won : Tidak. Kau tidak selalu benar, tapi meskipun kau tidak benar, kau tetap punya harga diri dan dingin. Dan aku mencintai ibu itu. Tapi dengan ini, kau sudah kehilangan harga dirimu dan aku.
Ibu Joo won : Kim Joo Won.
Joo Won : Mulai sekarang, aku tidak akan hidup sebagai anakmu.
Ibunya membentak. Kim Joo Won!!
Joo Won : Aku benar-benar minta maaf tapi aku sudah hidup sebagai anakmu selama 34 th..jadi aku akan hidup sebagai suaminya sampai akhir hidupku.
(Jadi besok, mereka akan ke catatan sipil dan menikah!!! )
Episode 20
Langganan:
Postingan (Atom)